Menurut penuturan Yatno, BISI 18 paling tahan untuk tanah berpasir, stabilitas produksi tinggi walaupun di tanah yang kritis. Resiko yang terlihat adalah, kalau tanam BISI di lahan yang sedikit berpasir dan terkena kekurangan air akibat kemarau tanaman tetap mampu menghasilkan buah.
Sementara untuk varietas lain, akan keluar amplok atau buah susulan yang muncul dipangkal buah yang sudah ada.
Dwi Efendi team BISI area Ketapang turut berbahagia menyaksikan performa BISI tanaman Yatno petani dari Kemukus Kec. Ketapang Kab. Lampung Selatan.
Oleh : MHS
0 komentar:
Posting Komentar