Semangat baru benar-benar
terasa mengemuka disemester pertama tahun 2016 ini, terlebih ketika diberbagai
penjuru nasional banyak mengkampanyekan Gerakan Kedaulatan Pangan. Hanya mendengar
istilah dari gerakan ini saja, dibenak kita langsung terbayang bagaimana
komoditi Padi dan Jagung di tanah air kita saat ini.
Padi Hibrida Intani 2 :
Hadir dengan Performa baru
Hadir dengan Performa baru
Gayung bersambut dengan
adanya gerakan tersebut, untuk memasok kebutuhan pangan khususnya beras, kini Padi
Hibrida Intani 2 telah hadir kembali setelah melalui berbagai penyempurnaan untuk
lebih meningkatkan produktivitas dan secara keseluruhan untuk meningkatkan
kualifikasi produk.
Sehingga diharapkan dengan performa ini Padi Hibrida Intani
2 yang sekarang ini akan lebih bisa diterima dan dipakai petani dimasa
mendatang.
Keunggulan
INTANI 2
Dalam dua musim tanam
terakhir ini, hasil akhir penyempurnaan varietas telah dicobakan, dan sungguh luar
biasa, tanggapan petani penanam dan petani yang telah melihat performanya
sangat bagus. Apalagi setelah membandingkan dengan varietas lain yang sudah ada
di wilayah tersebut, maka semua pihak akan
memastikan bahwa Intani 2 sudah memenuhi harapan.
Seperti halnya yang
diungkapkan oleh Selamet, petani yang telah menanam benih Padi Hibrida Intani 2
di desa Jojog Kec. Pekalongan Kab. Lampung Timur, yang panen pada tanggal 15
Agustus 2016 lalu, disampaikan bahwa “Intani 2 unggul dalam berbagai hal, pertama
jumlah bulir dalam setiap malai lebih banyak dengan rata-rata diatas 300 bulir
dengan selisih rata-rata 75 bulir lebih banyak dibanding varietas lain”.
Keunggulan yang kedua
adalah, pengisian biji hampa di sepertiga malai terakhir (di pangkal malai)
Intani 2 yang baru cukup bagus, maksudnya bulir di sepertiga pangkal malai
terisi cukup baik dan sempurna, sehingga biji hampanya lebih sedikit, dan
tentunya dengan kondisi ini akan meningkatkan rendemennya.”
Disamping itu, Intani 2 akan
lebih hemat pupuk terutama pupuk urea, hal ini terlihat sekali dari performa
tanaman yang lebih hijau, sehingga akan lebih efektif apabila pupuk banyak
diarahkan untuk pengisian bulir disetiap malainya. Pemberian jenis-jenis pupuk
NPK dan juga SP36 serta KCl akan lebih disarankan, mengingat secara fisik dalam
pertumbuhan vegetatifnya Intani 2 sudah tumbuh lebih tegap dan tanaman lebih
terlihat subur.
Untuk penunjang kebutuhan
pupuk tersebut, lanjut Selamet penggunaan pupuk daun semacam BOOM Padi lebih
disarankan. Hal ini mengingat, unsur hara diberikan melalui semprot pada daun,
sehingga lebih cepat menjadi unsur hara tersedia bagi tanaman. Langkah ini akan
membantu tanaman padi dalam mempercepat pengisian bulir terakhir untuk
mengurangi kendala biji hampa pada tanaman padi.
Kondisi ini juga dirasakan
oleh petani penerima Demplot Benih Unggul dari PBSP propinsi Lampung, yakni
Bapak Ayat di desa Sidomulyo Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran. Dimana pada
panen yang diselenggarakan tanggal 16 Agustus 2016 kemarin Intani 2 telah
menunjukan kualitasnya.
Dimana, dalam kondisi
serangan hama yang luar biasa untuk musim ini Intani 2 masih menunjukkan hasil
paling tinggi, dari hasil ubinan Intani 2 mampu menunjukkan produksi optimal
dengan 10 ton per Ha. Sementara produksi lima varietas hibrida yang lain yang
ditanam dalam Demplot Benih Unggul Padi Hibrida di area ini belum ada yang
mampu mengungguli Intani 2.
Hasil ini tentu akan
memberikan semangat baru bagi petani penggemar Padi Hibrida, untuk bergeliat
menanam kembali, mengingat kendala padi hibrida selama ini yakni masih
banyaknya biji hampa sudah terjawab dengan kembalinya Intani 2 yang sudah
mengatasi masalah pokok ini. (selesai)
Oleh : MHS
0 komentar:
Posting Komentar