Kembali
produsen benih jagung BISI memperkenalkan produk barunya yakni BISI 12, yang
dalam kancah dunia perjagungan kita, diyakini akan menjadi kuda hitam
(mengambil istilah dalam dunia catur) dalam menggenjot produksi jagung petani.
Produk yang baru dirilis ini perlahan namun pasti mampu membuat petani
dibeberapa daerah tertentu gak mau pindah kelain varietas setelah menanamnya.
Hal
ini dibuktikan pada Panen Raya Perdana di Way Kanan tepatnya di desa Tiuh Balak
Pasar Kec. Baradatu Kab. Way Kanan (25/2/2008) kemarin. Acara yang digelar PT.
Tanindo Subur Prima bersama oleh UPTD
Baradatu tersebut mengundang 300 perserta, dari kalangan petani dan
pedagang jagung di sekitarnya.
“Produksi
sangat okey…!!!” ungkap peserta yang dengan antusias mengikuti prosesi acara
Panen Raya tersebut. Lebih detail, M Haris Sukamto Market Development Sumbagsel
mengatakan, BISI 12 adalah jagung yang “tahan
banting”. Anda mau coba tanam di
gunung, di ladang, di area pasang surut, dipinggir laut, atau dimana saja,
yakinlah Insya Allah BISI 12 akan
mampu menunjukkan performance tanaman yang patut diacungi jempol.
Keunggulan
nyata yang dimiliki oleh BISI 12 adalah, pertumbuhan tanaman yang sangat
serempak, tanaman tegap dengan bentuk daun yang berdiri sehingga bisa ditanam
rapat, tongkol yang panjang dan muput, jumlah baris pada setiap tongkol
berkisar 14 baris serta umur panen yang pendek, yakni bisa panen pada umur 99
hari setelah tanam, lanjut Haris menegaskan.
Tingginya
produksi juga dibuktikan dalam uji produksi dalam Panen Raya tersebut, yakni
mencapai 14,6 ton per Ha. Sebuah realisasi produksi yang spektakuler dalam
kancah pengembangan jagung di Nusantara ini. Mengingat selama ini petani tanam
jagung diarea Baradatu rata-rata menghasilkan 7- 8 ton per Ha.
Turut
hadir dalam acara diantaranya UPTD Baradatu Sutijono beserta rombongan dan
Kepala Desa Tiuh Balak Pasar Rustanawi,
sedang dari PT Tanindo Subur Prima dihadiri oleh M. Haris Sukamto selaku Market
Development Sumbagsel, Marketing Eksekutive Lampura Adi Pamungkas CK, Agronomis Way Kanan R
Candra Danieswara dan Sugito.
Oleh ; MHS
0 komentar:
Posting Komentar