
Kembali, guna memberikan pemahanan yang lebih luas bagi masyarakat petani di Lampung, bahwa jagung adalah komoditi yang menjanjikan, mudah ditanam, mudah dijual hasil panenannya dan bisa meningkatkan pendapatan berlipat bagi petani penanamnya adalah sebuah upaya besar bagi PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Lampung, dalam turut mensukseskan program pemerintah guna mencapai swasembada pangan khususnya jagung.
Hal
ini dilakukan berbarengan dengan syukuran panen BISI 18 dan lounching BISI 228
dan BISI 226 yang merupakan benih jagung varietas terbaru produk dari PT. BISI
International Tbk di desa Muji Rahayu Kec. Seputih Agung Kabupaten Lampung
Tengah pada 14 Pebruari 2017 lalu. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 200
undangan yang terdiri dari petani dan pedagang jagung ini, ditandai juga dengan
pengiriman jagung simbolis dari petani ke gudang PT Charoen Pokphand Indonesia
(CPI) Lampung.
Bambang
Sutrasno, dalam kapasitas General Manager Marketing PT CPI Lampung meyakinkan kepada petani dan pedagang
jagung dikawasan yang merupakan sentral utama petani penanam jagung di Lampung
Tengah ini, bahwa menjual jagung ke gudang PT CPI itu mudah. Berapapun
jumlahnya diterima dengan jaminan harga yang lebih baik, tentunya sesuai dengan
kualitas jagung yang dijualnya.
Lebih
lanjut Bambang Sutrasno menjelaskan bahwa kebutuhan pakan berbahan baku jagung
sangatlah besar, pemerintah memberikan support akan hal ini, maka PT Charoen
Pokphand Indonesian pun akan turut ambil bagian dalam upaya swasembada ini,
dengan menjamin pasar. Dan kami berharap para petani dan pedagang membantu
meciptakan standart kualitas produk yang baik. Sehingga kami team CPI datang
untuk memberikan pembelajaran bagi petani dan pedagang di basis petani penanam
jagung agar panenannya berkualitas.
Untuk
menciptakan kualitas jagung, ada dua hal yang dikuasai, pertama teknis
budidayanya dan kemudian teknis penanganan pasca panennya. Syukuran panen BISI 18 dan pengenalan BISI
228 dan BISI 226 ini, merupakan wahana untuk memberikan pembelajaran bagi
petani dan pedagang jagung mulai dari teknis budidaya yang meliputi, penanaman,
pemupukan, penanganan hama penyakit hingga panen dan penanganan pasca panen
bahkan hingga cara menjual ke gudang CPI dan pembayarannya.
Dalam
hal teknis, M Haris Sukamto Market Development Field Crop area Sumbagsel PT.
BISI International Tbk mengatakan bahwa, “Bagi petani jagung saat ini yang
perlu diwaspadai adalah serangan bulai pada tanaman jagung, musim tanam lalu
bulai menyerang tanaman jagung di Lampung dengan serangan luar biasa, pada hal
saat itu musim tanam pertama yang biasanya relatif tidak ada bulai. Bisa
dibayangkan dimusim kedua ini, tentu serangan bulai pada tanaman jagung dalam
sudut pandang teknis jauh lebih besar dibanding musim lalu.
Lebih
lanjut, M Haris Sukamto menghimbau tanamlah benih jagung yang secara genetis
lebih tahan bulai dan untuk itu produk BISI baik BISI 18, BISI 226 dan BISI 228
adalah solusinya, hal ini sudah dibuktikan dimusim tanam lalu dimana seluruh
produk BISI tersebut teruji ketahanannya terhadap penyakit ini. Selanjutnya, untuk
membuat jagung menjadi berkualitas produksinya hendaknya petani panen minimal
diumur 120 hari setelah tanam, karena diumur jagung seperti ini buah sudah
optimal kematangannya, sehingga akan memudahkan dalam penanganan pasca panen.
Kemudian
mengenai prosedur pengiriman jagung ke gudang CPI, Masruri selaku Supervisor
Purchasing PT CPI Lampung menegaskan bahwa sejak januari 2017 ini CPI merubah system, prosedur yang lebih
memudahkan siapapun untuk menjual jagung ke gudang CPI, dan pembayaran langsung
dilakukan melalui transfer via bank.Dalam kesempatan ini, petani dan pedagang
yang hadir juga di tunjukkan pelaksanaan pengambilan sample untuk jagung
panenan petani yang siap dikirim ke gudang CPI, seperti halnya yang dilakukan
digudang yang dipandu supervisor QC Sunarto, salah satu team QC PT CPI Lampung.
Untuk kemudian ditest kadar airnya dan kemudian dapat ditentukan harga dari
jagung yang dikirim ke gudang tersebut, sebelum kemudian mobil berangkat ke
gudang.
oleh : MHS
informasi harga jagung bisi kering jemur hariini berapa pak?
BalasHapus