Minggu, 08 Oktober 2017

Menjual Jagung ke gudang itu Mudah


Kembali, guna memberikan pemahanan yang lebih luas bagi masyarakat petani di Lampung, bahwa jagung adalah komoditi yang menjanjikan, mudah ditanam, mudah dijual hasil panenannya dan bisa meningkatkan pendapatan berlipat bagi petani penanamnya adalah sebuah upaya besar bagi PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Lampung, dalam turut mensukseskan program pemerintah guna mencapai swasembada pangan khususnya jagung.
Hal ini dilakukan berbarengan dengan syukuran panen BISI 18 dan lounching BISI 228 dan BISI 226 yang merupakan benih jagung varietas terbaru produk dari PT. BISI International Tbk di desa Muji Rahayu Kec. Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah pada 14 Pebruari 2017 lalu. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 200 undangan yang terdiri dari petani dan pedagang jagung ini, ditandai juga dengan pengiriman jagung simbolis dari petani ke gudang PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Lampung.
Bambang Sutrasno, dalam kapasitas General Manager Marketing PT CPI  Lampung meyakinkan kepada petani dan pedagang jagung dikawasan yang merupakan sentral utama petani penanam jagung di Lampung Tengah ini, bahwa menjual jagung ke gudang PT CPI itu mudah. Berapapun jumlahnya diterima dengan jaminan harga yang lebih baik, tentunya sesuai dengan kualitas jagung yang dijualnya.

Lebih lanjut Bambang Sutrasno menjelaskan bahwa kebutuhan pakan berbahan baku jagung sangatlah besar, pemerintah memberikan support akan hal ini, maka PT Charoen Pokphand Indonesian pun akan turut ambil bagian dalam upaya swasembada ini, dengan menjamin pasar. Dan kami berharap para petani dan pedagang membantu meciptakan standart kualitas produk yang baik. Sehingga kami team CPI datang untuk memberikan pembelajaran bagi petani dan pedagang di basis petani penanam jagung agar panenannya berkualitas.
Untuk menciptakan kualitas jagung, ada dua hal yang dikuasai, pertama teknis budidayanya dan kemudian teknis penanganan pasca panennya.  Syukuran panen BISI 18 dan pengenalan BISI 228 dan BISI 226 ini, merupakan wahana untuk memberikan pembelajaran bagi petani dan pedagang jagung mulai dari teknis budidaya yang meliputi, penanaman, pemupukan, penanganan hama penyakit hingga panen dan penanganan pasca panen bahkan hingga cara menjual ke gudang CPI dan pembayarannya.
Dalam hal teknis, M Haris Sukamto Market Development Field Crop area Sumbagsel PT. BISI International Tbk mengatakan bahwa, “Bagi petani jagung saat ini yang perlu diwaspadai adalah serangan bulai pada tanaman jagung, musim tanam lalu bulai menyerang tanaman jagung di Lampung dengan serangan luar biasa, pada hal saat itu musim tanam pertama yang biasanya relatif tidak ada bulai. Bisa dibayangkan dimusim kedua ini, tentu serangan bulai pada tanaman jagung dalam sudut pandang teknis jauh lebih besar dibanding musim lalu.

Lebih lanjut, M Haris Sukamto menghimbau tanamlah benih jagung yang secara genetis lebih tahan bulai dan untuk itu produk BISI baik BISI 18, BISI 226 dan BISI 228 adalah solusinya, hal ini sudah dibuktikan dimusim tanam lalu dimana seluruh produk BISI tersebut teruji ketahanannya terhadap penyakit ini. Selanjutnya, untuk membuat jagung menjadi berkualitas produksinya hendaknya petani panen minimal diumur 120 hari setelah tanam, karena diumur jagung seperti ini buah sudah optimal kematangannya, sehingga akan memudahkan dalam penanganan pasca panen.

Kemudian mengenai prosedur pengiriman jagung ke gudang CPI, Masruri selaku Supervisor Purchasing PT CPI Lampung menegaskan bahwa sejak januari 2017 ini  CPI merubah system, prosedur yang lebih memudahkan siapapun untuk menjual jagung ke gudang CPI, dan pembayaran langsung dilakukan melalui transfer via bank.Dalam kesempatan ini, petani dan pedagang yang hadir juga di tunjukkan pelaksanaan pengambilan sample untuk jagung panenan petani yang siap dikirim ke gudang CPI, seperti halnya yang dilakukan digudang yang dipandu supervisor QC Sunarto, salah satu team QC PT CPI Lampung. Untuk kemudian ditest kadar airnya dan kemudian dapat ditentukan harga dari jagung yang dikirim ke gudang tersebut, sebelum kemudian mobil berangkat ke gudang. 

oleh : MHS

1 komentar: